Legislator Golkar Sosialisasikan Penelitian Pupuk LIPI

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar HM Markum Singodimedjo mensosialisasikan pupuk organik hayati hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui panen perdana padi organik.

Panen perdana di Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, itu dilakukan bersama Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI Siti Nuramaliati Prijono, anggota Komisi VII DPR RI bidang Ristek, sumber daya mineral dan lingkungan hidup HM Markum Singodimedjo beserta gabungan kelompok tani setempat.

Di area seluas 12 hektare itu, panen ditandai dengan pemotongan tanaman padi yang selama ini ditanam dengan menggunakan teknologi POH hasil temuan Dr Sarjiya Antonius, peneliti Puslit Biologi LIPI.

Markum mengemukakan bahwa pupuk organik hayati (POH) temuan LIPI merupakan wujud nyata “membumi”-nya para peneliti. “Dengan demikian, hasil penelitian para ilmuwan itu bisa langsung diaplikasikan kepada rakyat, dan tidak sekadar menumpuk di lemari atau gudang,” katanya.

Berbicara di depan ratusan petani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) pada diseminasi Iptek LIPI dan peluncuran POH di Balai Penyuluhan Pertanian Kedunggalar, ia mengatakan dirinya merasa terpanggil untuk mengajak para ilmuwan dari berbagai lembaga penelitian di Indonesia untuk langsung bisa berhubungan dan rakyat.

Awalnya, sebagai legislator di Komisi VII yang mitranya antara lain Kementerian Ristek, BPPT, termasuk LIPI, ia mencoba menggugat kemana hasil-hasil penelitian yang dibiayai APBN itu. “Saya lihat rekan-rekan di BPPT, Ristek, termasuk LIPI punya potensi dan keahlian, tetapi hasil penelitiaan selama ini masuk kotak, lemari, gudang. Nah, itu yang saya gebrak,” katanya.

Harapannya, para ahli itu bisa turun ke lapangan mengaplikasikan temuan-temuannya. “Mereka sempat bilang itu tugas Litbang di lembaga dan kementerian, tetapi saya bilang tidak. Pokoknya anda (peneliti) turun dulu,” katanya.

Setelah itu, ditanya berapa kebutuhan dananya, kemudian kalangan legislatif yang mengupayakan anggarannya melalui APBN, khususnya melalui Komisi VII. “Dalam posisi sebagai anggota Komisi VII, saya turun sesuai bidang saya, misalnya Ristek dengan program peternakan, yang kemudian bisa dilakukan kerja sama dengan rakyat untuk disebarluaskan,” katanya.

Khusus di Kabupaten Ngawi, dengan temuan teknologi LIPI yakni POH, pemikiran dasarnya adalah bagaimana menurunkan harga pupuk, yang selama ini dirasakan sebagai komponen terberat petani dalam bertani karena harganya mahal. “Dengan kerja sama, kolaborasi, baik Komisi VII, Bupati Ngawi dan jajaran Pemda, serta LIPI, ditemukan cara melalui POH ini, yang terbukti berhasil serta ramah lingkungan,” katanya.

Yang pasti, kata dia, dirinya berasaha semakimal mungkin untuk membantu rakyat, seperti petani dengan bantuan ahli di pusat-pusat penelitian. “Saya ajak mereka turun semua, termasuk Pemda, masyarakat, dan akhirnya menjadi kenyataan,” katanya.

Diposting 28-06-2013.

Dia dalam berita ini...

M. Markum Singodimejo

Anggota DPR-RI 2009-2014 Jawa Timur VII
Partai: Golkar