Anggota Komisi X Gede Pasek Suardika menyatakan Komisi X sepakat bahwa Kalimantan Tengah (Kalteng) layak mendapat prioritas program SMK Model.
"Namun, kami masih akan merundingkan apakah nantinya SMK Model tersebut di bidang perkebunan atau pertambangan," ujar Pasek yang dihubungi Jurnalparlemen.com, Selasa (21/12) terkait kunjungan kerja Komisi X ke provinsi Kalteng pada 18-21 Desember 2010.
SMK Model ialah sekolah yang mengajarkan keterampilan khusus pada bidang tertentu kepada para siswa atau memberikan pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi daerah sehingga bisa langsung bekerja. Kementerian Pendidikan Nasional sendiri saat ini memprogramkan enam sampai delapan provinsi di seluruh Indonesia sebagai lokasi SMK Model. Salah satunya diusulkan didirikan di Kalteng.
Porsi SMK Model nantinya di setiap provinsi diwajibkan 60 persen, sementara Sekolah Menengah Atas (SMA) hanya 40 persen. Sehingga dengan keberadaan sekolah kejuruan itu lulusan sekolah menengah atas bisa langsung bekerja dan tidak lagi menjadi pengangguran.
Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Kalteng sendiri melimpah, di antaranya seperti pertambangan, pertanian, perkebunan, dan ekonomi kerakyatan. Karena itu, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) terampil dan siap bekerja. Berdasarkan kondisi tersebut, SMK Model merupakan kebutuhan bagi Kalteng. Karena dengan SDA yang melimpah, akan sangat disayangkan jika SDA Kalteng nantinya hanya dinikmati dan dikelola oleh orang dari luar wilayah itu.
Pasek menuturkan Komisi X akan segera menindaklanjuti rencana ini seusai masa reses kali ini berakhir. "Secepatnya, setelah reses kali ini berakhir, akan di-follow up," ujar politisi Partai Demokrat itu. Pembicaraan nantinya akan dilakukan bersama Menteri Pendidikan Nasional M Nuh.
Berdirinya SMK Model di Kalteng akan memunculkan harapan adanya sekolah khusus di bidang-bidang yang terkait dengan Kalteng. Program tersebut juga bisa diselaraskan dengan program 'Kalteng Harati' (cerdas) 2010. Kalteng sendiri berharap agar SMK Model bisa didirikan di Kalteng pada 2011