Diduga adanya penyelewengan anggaran untuk Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Inspektorat Pemprov DKI Jakarta didesak segera memeriksa pengelola TMR, Jakarta Selatan.
Desakan itu disampaikan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. "Inspektorat kerja dong. Sudah tahu pengelolaan Ragunan tidak bagus seharusnya ada laporannya," kata Prasetyo saat ditemui di DPRD DKI Rabu (3/7/2013).
Menurutnya, anggaran yang begitu besar dialokasikan untuk TMR. Namun ternyata, anggaran yang besar tidak membuat satwa hidup lebih baik.
"Ini yang perlu dipertanyakan. Kemana larinya anggaran itu ?," tegas pria yang juga sebagai Wakil Ketua DPD PDIP DKI ini.
Untuk itu, ia meminta Inspektorat segera melakukan audit termasuk anggaran untuk pakan ternak TMR. Ia menduga, pakan ternak yang digunakan pihak TMR tidak standar, sehingga membuat satwa di Ragunan banyak yang mati dan kurus.
Dirinya berharap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengevaluasi kinerja Kepala UPT Ragunan dan Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan. "Kepala Dinas tersebut merupakan penanggung jawab anggaran di TMR," jelasnya.
"Kepala Dinas tidak boleh lepas tanggungjawab dari apa yang terjadi di TMR. UPT TMR ada dibawah kendali Dinas itu sehingga tidak boleh lepas tanggungjawab," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, anggaran TMR yang dialokasikan dari APBD cukup besar setiap tahunnya. Tahun 2013 jumlah APBD untuk belanja pakan ternak dan pemeliharaan taman lainnya mencapai Rp 40 miliar. Anggaran tahun sebelumnya lebih besar dari tahun 2013. Anggaran yang dikucurkan dari APBD tahun 2012 mencapai Rp 70 miliar.