Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengusulkan besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada RAPBN 2014 tidak terlampau besar. Hal tersebut disampaikan Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit saat Raker dengan Pemerintah yang dihadiri Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri PPN/Kelapa Bappenas Armida Alisjahbana dan Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung DPR, Rabu (10/7).
Agenda Raker ini menggagendakan pengesahan hasil Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, penerimaan negara dan defisit di RAPBN 2014.
Menurut Supit, ada wacana di kalangan anggota Banggar untuk subsidi bensin bisa ditekan di kisaran Rp 2.000-Rp 2.500. Sebab untuk biothanol dan biodiesel bisa di angka Rp 3.000-Rp 3.500. "Terkait dengan asumsi dikaitkan dengan subsidi BBM, kita harapkan subsidi tidak terlampau besar. Ada wacana, kalau sekarang subsidi biodiesel 3.000, apa tidak dimungkinkan BBM sebesar Rp 2.000-2.500," kata Supit.
Alasan Supit, pemerintah menekan subsidi sekecil mungkin agar tidak mengubah APBN 2014. Sebab, selama beberapa tahun selalu ada perubahan APBN, khususnya untuk besaran subsidi.
Menanggapi usulan Banggar tersebut, Menteri Keuangan M Chatib Basri mendukung usulan tersebut. Pemerintah, sambung Chatib, akan melakukan kajian atas usulan Banggar. "Atas wacana itu kami mendukung, dan kami akan melakukan kajian untuk itu," kata Chatib.
Namun, anggota Banggar dari Fraksi PDIP Dolfie OFP mengingatkan, wacana tersebut tetap memperhatikan daya beli masyarakat. "Mohon dipertimbangkan daya beli masyarakat. Jangan hanya memberikan sekecil-kecilnya subsidi," tandas Dolfie.