Sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014-2019 dari Dapil DI Yogyakata, Sidarto Danusubroto mengingatkan dalam meraih suara rakyat tidak boleh melalui politik uang (money politik), maka pendidikan politik kepada rakyat pun harus terus dilakukan.
"Money politik akan menghasilkan anggota legislatif yang korup dan tidak ada keberpihakan kepada masyarakat," katanya.
Pengurus partai berlambang kepala banteng ini disebutnya sudah banyak memecat anggota dewan yang melanggar ideologi partai. "Kita partai paling banyak yang memecat kader dan pengurus struktural karena terlibat korupsi, narkoba, perempuan," akunya.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan ini mengaku tak berani bersaing dengan permaisuri Raja Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, dalam mendulang suara dari masyarakat DIY.
"Saya tidak berani melangkahi Ibu Ratu karena beliau milik masyarakat Yogyakarta. Jikapun nantinya terpilih menjadi anggota DPD, maka nomor urut saya ada di bawah Ibu Ratu," kata politisi senior dari PDIP ini, saat buka bersama dengan pengurus dan Caleg dari PDIP, di Rumah Dinas Bupati Bantul, Sabtu (13/7).
Pasalnya, ajudan Presiden RI Soekarno ini tak ingin dirinya "kualat" dengan Keraton Yogyakarta, sehingga perlu bersilaturahmi dulu dengan penguasa Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas. "Besuk saya akan sowan ke Ngarso Dalem (Sultan HB X)," tuturnya.
Ketua MPR ini mencalonkan diri sebagai anggota DPD karena perintah partai, sehingga tugas tersebut harus dilaksanakan. "Saya diperintah partai untuk maju sebagai DPD mewakili PDIP," tuturnya.