DPR: Rusuh Tanjung Gusta Bukan Soal Remisi

sumber berita , 13-07-2013

Anggota Komisi Hukum DPR RI Martin Hutabarat menyatakan penyebab kerusuhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Sumatera Utara murni karena persoalan matinya listrik dan habisnya air untuk para tahanan. “Itu masalah utamanya, bukan soal peraturan pengetatan remisi,” ujarnya saat dihubungi pada Sabtu, 13 Juli 2013. Hari ini, Martin berkesempatan mengunjungi Lapas Tanjung Gusta dan berdialog dengan sejumlah narapidana.

Pada Kamis malam 11 Juli kemarin, kerusuhan pecah di Lapas Tanjung Gusta. Insiden dimulai saat listrik padam dan air bersih tidak mengalir. Para narapidana yang protes melakukan provokasi hingga timbul kerusuhan dan aksi pembakaran. Akibat insiden ini ratusan narapidana termasuk tahanan kasus terorisme. Akibat kerusuhan ini seorang napi, 2 orang sipir dan 2 orang juru masak lapas tewas.

Saat bertemu para napi di Tanjung Gusta, Martin menceritakan, memang ada sebagian napi yang mengeluhkan peraturan pemerintah tentang pengetatan remisi. “Tapi tidak semua napi Tanjung Gusta mengeluhkan peraturan itu,” ujarnya. Penolakkan para napi terhadap peraturan pengetatan remisi, kata dia, juga disebabkan karena ketidaktahuan napi.

Tahun 2012 lalu pemerintah mengeluarkan peraturan nomor 99 yang berisi pengetatan remisi untuk narapidana. Namun peraturan pengetatan remisi ini hanya untuk narapidana korupsi, kasus narkotika dengan hukuman lebih dari 5 tahun, dan kasus terorisme. “Mereka yang tidak tahu ini yang menolak,” katanya.

Lagipula, kata Martin, penghuni Lapas Tanjung Gusta yang terancam akibat peraturan pengetatan remisi jumlahnya hanya sedikit. Mayoritas penghuni Tanjung Gusta itu narapidana kasus kriminal biasa. Jadi, dia menuturkan, memang persoalan pokonya ketidaknyamanan napi terhadap fasilitas yang minim dan daya tampung lapas yang kurang.

Saat berkunjung ke Tanjung Gusta, Martin melihat langsung minimnya fasilitas lapas. Di sana, kata dia, kamarnya berjumlah ratusan namun fasilitasnya sangat kurang. “Gara-gara air mati, kotoran di mana-mana, wajar napi mengamuk,” katanya. Selain itu, dia mengungkapkan, di lapas ini hanya ada 1 generator pembangkit listrik. “Tapi ukurannya sangat kecil, tidak mampu mengalirkan listrik untuk seluruh lapas.”

Diposting 15-07-2013.

Dia dalam berita ini...

Martin Hamonangan Hutabarat

Anggota DPR-RI 2009-2014 Sumatera Utara III
Partai: Gerindra