Kacaunya proses penjualan tiket Final Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, menunjukkan bahwa PSSI memang tidak punya pengalaman menggelar pertandingan sepakbola berskala besar.
"Penyelenggaraan acara olahraga itu ada ilmunya. Bahkan, di Amerika ada sekolahnya," kata anggota Komisi X dari Fraksi Partai Demokrat (F-PD) Theresia EE Pardede alias Tere kepada Jurnalparlemen.com, Selasa (28/12).
Kekacauan itu pernah dirasakan sendiri ketika semifinal Indonesia melawan Filipina. "Saya yang sudah pegang tiket saja tidak bisa masuk," katanya terheran-heran.
Setengah berkelakar, Tere menyarankan agar PSSI atau penyelenggara pertandingan sepakbola kelas besar belajar dari para penyelenggara pergelaran musik. "Belajar saja dari Java Musikindo," katanya memberi contoh. Java Musikindo adalah event organizer yang dikenal andal dalam menyelenggarakan perhelatan musik dengan mengundang bintang-bintang dunia.
Bagi Tere, kekacauan dalam antrean tiket itu menunjukkan betapa tidak profesionalnya penyelenggara. "Pertandingan ini kan bukan untuk pesta tujuhbelas Agustusan di tingkat RW," sindirnya.
Anggota DPR Dapil Jawa Barat II ini juga tidak terlalu merespons bila Komisi X harus mengundang jajaran pengurus PSSI ke DPR. "Itu kan kebijakan teknis. Sementara kita harus mengawasi kebijakan publiknya, yaitu pembinaan olahraganya," katanya.