Ketua DPD RI Irman Gusman menyoroti masalah merosotnya rasa nasionalisme dan moralitas bangsa Indonesia saat menyampaikan pidato pembukaan sidang bersama DPR-DPD RI di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.

Irman Gusman mengingatkan bahwa segenap elemen bangsa ini tidak boleh membiarkan merosotnya nasionalisme dan moralitas bangsa demi tegaknya harkat serta martabat negara Indonesia.

“Apakah kita sudah mengisi kemerdekaan itu sebagaimana mestinya untuk menegakkan harkat dan martabat bangsa? Marilah kita menatap jauh ke masa depan. Di manakah posisi Indonesia ketika memperingati satu abad kemerdekaan Indonesia nanti,” kata Irman.

Dalam pidatonya itu, Irman menyinggung pula pentingnya mengalakkan kembali koperasi untuk menopang perekonomian bangsa, disamping memberikan perhatian untuk membantu masyarakat untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM.

Selain itu, Irman juga menyempatkan memberikan apresiasi atas kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi dalam melakukan pemberantasan kasus-kasus korupsi. Namun, tambahnya, ternyata hal itu belum juga memberikan efek jera, terbukti dengan masih terus munculnya kasus-kasus baru.

DPD RI, menurut Irman, mengingatkan pula perlunya menyempurnakan sistem ketatanegaraan dan memperbaiki undang-undang yang tak sesuai dengan konstitusi. “Begitu juga soal keputusan MK RI yang memberikan kewenangan kepada DPD untuk ikut membahas RUU harus ditanggapi secara positif,” ujarnya.

Sidang bersama DPD-DPR RI itu mengagendakan pula pidato kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah itu ditempat yang sama, Presiden SBY juga dijadwalkan menyampaikan pidato terkait nota RAPBN 2014.

Sidang bersama kali ini selain para anggota DPD RI dan DPR RI hadir pula mantan Presiden B.J. Habibie, mantan Wapres Hamzah Haz, mantan Wapres M. Jusuf Kalla, mantan Ketua DPD RI Ginandjar Kartasasmita, mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung, Ketua KPK Abraham Samad, Gubernur BI Agus Martowardoyo, dan para duta besar perwakilan negara sahabat.