Komisi IX DPR RI belum melakukan pembahasan lebih lanjut Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Keperawatan, kendati hari ini sudah menggelar Rapat Kerja bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Tertundanya pembahasan, dikarenakan masih belum adanya sinkronisasi mengenai substansi judul RUU, apakah tetap menggunakan nama Keperawatan, atau ditambah dengan Kebidanan, seperti usulan Kementerian Kesehatan.
"Sebelum masuk ke Panja, raker ini harus membuat keputusan-keputusan terutama menyangkut judul yang merupakan bagian dari DIM. Karena judul itu menyangkut ruh dan substansi dari seluruh RUU, makanya kita belum bisa mencapai kesepakatan," ungkap Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nova Riyanti Yusuf kepada JurnalParlemen, Rabu (28/8).
Karena itu, sambung politisi Partai Demokrat tersebut, pembahasan untuk mendapat kesepakatan judul RUU akan dilanjutkan pekan depan. "Judul itu sangat penting karena nanti ada implementasi yang terkait dengan pasal-pasal semisal mengenai konsil," imbuhnya.
Dalam raker hari ini, ada berbagai argumentasi yang lebih menitikberatkan pada aspek historis, di mana perawat merasa telah berjuang lebih lama tapi tiba-tiba bidan bisa masuk dalam RUU. "Tetapi, ini bukan sebuah upaya perawat mendapat pengakuan atas perjuangannya," timpal Noriyu.
Di beberapa negara, lanjut Noriyu, secara integral bidan adalah bagian dari spesialisasi perawat. Tapi, di Indonesia tidak seperti itu. "Berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional, tenaga perawat itu adalah perawat dan bidan."
"Makanya, kami ingin sekali berbagai perbedaan persepsi baik secara historis, yuridis, maupun secara tupoksi kerja perawat dan bidan dan lain sebagainya harus bisa dijabarkan oleh Kementerian Kesehatan merespons semua masukan dari poksi-poksi yang memberikan pandangan," jelasnya.
Noriyu menambahkan, pada raker berikutnya, Kemenkes akan memanggil organisasi profesi perawat (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).