Pemerintah harus segera mengambil langkah jangka pendek dan jangka panjang dalam menangani gejolak harga kedelai. Dalam jangka pendek pemerintah harus melakukan intervensi dan operasi pasar, serta menindak spekulan yang mengambil untung dibalik kenaikan harga kedelai.
"Sebagai solusi jangka panjangnya, pemerintah harus meningkatkan produksi kedelai lokal yang kualitasnya justru lebih baik ketimbang kedelai impor yang selama ini merajai pasar kedelai indonesia," kata Anggota Komisi IV DPR, Habib Nabiel Almusawa kepada "PRLM", Kamis (29/8).
Swasembada kedelai melalui pemberian insentif dan penyediaan lahan harus terus diupayakan, karena permasalahan kita untuk bisa swasembada kedelai butuh lahan tambahan minimal 500.000 hektare.
"Sedangkan luas panen kedelai menurun 55.561 Ha (8,93%) dari 622.254 Ha (2011) menjadi 566.693 Ha (2012), sehingga menyebabkan produksi menurun 71.545 ton (8,40%) dari 851.286 ton (2011) menjadi 779.741 ton (2012)." ujar Habib.
Habib mengharapkan agar Pemerintah segera mengambil langkah-langkah jitu yang strategis agar harga kedelai dapat segera turun dan normal kembali. "Sehingga dapat menyelamatkan ribuan pengrajin tahu tempe yang terancam gulung tikar," katanya.