Pemprov DKI berencana mengubah nama jalan di seputar Monumen Nasional (Monas) menjadi nama pahlawan nasional yakni Soekarno dan Muhammad Hatta. Atas rencana itu, Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli mengapresiasi dan setuju nama pahlawan nasional digunakan disana.
Rencananya, nama Jalan Medan Merdeka Utara diganti menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Medan Merdeka Selatan menjadi Jalan Muhammad Hatta pada 10 Nopember mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
“Saya setuju rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan mengubah nama di seputar Monas menjadi nama pahlawan nasional. Hal ini untuk mengenang dan menghargai jasa-jasanya,” katanya menanggapi rencana penggantian nama Jalan Medan Merdeka Utara menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Medan Merdeka Selatan menjadi jalan Muhammad Hatta.
Menurut Melani, generasi muda Indonesia saat ini dan mendatang telah menikmati hasil perjuangan para pahlawan tapi banyak yang tidak mengenal figur pahlawan nasional.
Sebelumnya, sebanyak 17 tokoh termasuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mengganti nama jalan di sepuatar Monas dengan nama pahlawan nasional. “Dengan menempatkan nama pahlawan nasional sebagai nama jalan, maka akan mengingatkan bangsa Indonesia terhadap jerih payah perjuangannya,” katanya.
Selain mendukung pemberian nama jalan dengan nama pahlawan, Melani juga mengusulkan agar upaya menghargai pahlawan tidak berhenti pada pemberian nama jalan saja.
Masyarakat daerah yang memiliki pahlawan nasional yang berasal dari daerah tersebut semestinya membuat monumen, patung, maupun prasasti dan riwayat perjuangannya agar masyarakat di daerah itu lebih mengetahui sosok pahlawan yang berasal dari daerahnya sendiri.
“Monumen atau patung pahlawan dan penjelasan tentang peran dan perjuangannya, pasti akan menggugah warga masyarakat daerah untuk berbuat lebih baik demi mensejahterakan masyarakat. Jadi, di sinilah implementasi nilai-nilai perjuangan pahlawan itu,” papar Melani.
Lebih lanjut Politisi Partai Demokrat yang akan kembali maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan DKI II (Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat) ini juga mengusulkan agar pemerintah daerah lebih banyak lagi melakukan sosialisasi peran tokoh pahlawan nasional yang berasal dari daerahnya, dalam bentuk buku bacaan menarik dan dihiasi foto atau gambar, sehingga mudah dipahami pelajar dan masyarakat umum.
“Lebih bagus lagi buku-buku cerita pahlawan itu juga dibagikan ke sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah tas (SD-SMA), sebagai bentuk penanaman nilai perjuangan,” katanya