Pasca penggeledahan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) di ruangan Wakil Ketua DPRD Sumut, Sigit Pramono Asri, dan Fraksi Hanura DPRD Sumut, pihak kepolisian berhasil menemukan bukti baru terkait penyidikan kasus dugaan korupsi bantuan Alat Kesehatan (Alkes) yang diduga melibatkan sejumlah pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumut.

Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD Sumut, Kamaluddin Harahap menuturkan, dalam kasus ini dirinya sangat menghargai kinerja dari pihak kepolisian, karena ada perkembangan dari proses pemeriksaan dan penggeledahan yang dilakukan.

Namun ketika ditanya apakah fraksinya turut terlibat dalam kasus ini, kamaluddin pun menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban diplomatis.

“Kan progresnya sudah ada dalam perkara ini, jadi kita ikuti sajalah perkembangannya. Tapi kita juga harus mengedepankan azas praduga tak bersalah, karena cuma pengadilan lah lembaga yang mengeluarkan vonis,” kata Kamaluddin Kepada Waspada Online, malam ini.

Pernyataan seirama juga diutarakan oleh Brilian Mochtar, anggota DPRD Sumut yang terkenal vocal ini juga menyarankan agar public mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.

“Kasus ini kan sudah dipolisi, jadi biarkanlah dulu polisi yang berkerja dalam kasus ini,” sebut Brilian.

Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menjelaskan, sejak awal dirinya sama sekali tidak mengetahui proses pembahasan kasus ini. “Waktu itu saya di Komisi B, jadi saya tidak tahu pembahasannya, kan masing-masing komisi udah ada tugasnya, dan itu bukan tugas komisi saya,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut lainnya, Muhammad Affan, ketika diminta komentarnya terkait kasus ini menyatakan, dirinya sama sekali tidak tahu-menahu mengenai hal ini, sehingga tak layak bila dia memberikan komentar terkait hal yang tidak diketahuinya.

“Aduh saya lagi di Jakarta pula ini. Lagian gak tahu pulak saya kasusnya itu,” kata Affan.

Sedangkan ketika dimintai komentarnya sebagai seorang pucuk pimpinan di DPRD mengenai kasus yang telah membelit lembaganya ini, Affan menyarankan agar pertanyaan itu diutarakan kepada unsur pimpinan yang lain.

“Tanya sama bang Kamal (Kamaluddin-red) saja lah dek, kalau nggak Tanya langsung dengan mas Sigit,” tandasnya.