Investasi PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) pernah dilaporkan oleh seorang nasabah ke kepolisian pada Maret 2013 lalu. Namun laporan dicabut kembali.
Menurut Kabareskrim Komjen Sutarman, persoalan PT GTIS adalah kasus perdata antara investor dan pembeli. Karena itu, pihaknya belum melakukan penyidikan.
"Kalau ada unsur pidana baru kami lakukan penyidikan," kata Sutarman di Komisi XI DPR, Selasa (10/9).
Namun karena masih unsur perdata, maka korporasi dengan nasabah yang mesti menyelesaikan urusannya. Sementara urusan pidana menjadi tanggung jawab jajaran direksi. Karena itu, Sutarman mendorong agar urusan perdata diselesaikan antara korporasi dan nasabah.
"Kalau ada pidana, urusan saya," ujarnya.
Perwakilan nasabah Saut Yudha mengatakan bahwa kasus ini pernah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, namun kasusnya jalan di tempat. Pada Mei lalu dilaporkan kembali oleh nasabah yang berbeda
PT GTIS sudah merugikan 15 ribu nasabah. Perusahaan ini resmi berdiri pada 2009 oleh Michael Ong, warga negara Malaysia. Ong pernah bertemu datang ke DPR dan bertemu Ketua DPR Marzuki Alie.
