Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengritik sistem penggajian pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemerintah provinsi setempat yang masih dilakukan secara manual atau belum menggunakan sistem transfer.
"Saya baru tahu, hari gini pemprov gajiannya belum ditransfer, ijik diteken (masih ditandatangani). Betul ya? Rasah isin, ra popo, iku budaya (tidak usah malu, tidak apa-apa, itu budaya)," katanya di Semarang, Selasa (10/9).
Ganjar mengatakan alasannya menyampaikan ke publik mengenai sistem penggajian PNS Pemprov Jateng itu bukan bertujuan mengolok-olok, tapi sebagai kritik yang membangun untuk dirinya dan jajaran pemprov.
"Hari gini. Kita punya Bank Jateng yang gedene ora umum, bayarane ijek diteken. Lha saya ketawa. Kita bicara teknologi informasi (TI) dan sistem, tapi kita sendiri belum melakukannya," ujar dia.
"Padahal, dengan ditransfer, tinggal pencet ceklak-ceklek, beres, tanpa tidak perlu nggotong-nggotong duit (membawa uang) dalam jumlah besar. Lha kalau ada setan terus ditodong pistol, ilang duite, bar kuwih, kaing-kaing (hilang uangnya, terus minta tolong)," kata mantan anggota Komisi II DPR RI ini.
Saat memberikan sambutan itu, Ganjar juga mengaku belum mengetahui berapa jumlah uang gajian yang diterimanya sebagai Gubernur Jateng. "Saya belum tahu bayaran saya berapa, karena sampai hari ini saya belum disuruh teken. Jadi saya ya tenang-tenang saja," ujarnya.