Ketua Fraksi PKB MPR RI Lukman Edy mengingatkan Pemerintah Indonesia untuk menjaga kerangka kerja sama Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang akan diselenggarakan di Bali, jangan sampai terjadi pergeseran agenda.
Menurut Lukman Edy, jika kerangka kerja sama di APEC tidak bergeser maka bisa memberikan kesempatan lebih besar kepada Indonesia untuk berperan lebih aktif. “Indonesia bisa bermain lebih besar dan mencari manfaat dari APEC, setidaknya menyuarakan negara-negara berkembang,” katanya.
Bagaimanapun juga APEC harus tetap menjadi forum ekonomi dan dalam pertemuan tingkat tinggi itu jangan membangun isu-isu lainnya. Yang terpenting dilakukan Indonesia pada pertemuan APEC adalah menjadi pelindung bagi usaha kecil dan menengah (UKM) serta industri industri dalam negeri.
Mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal ini mencontohkan, liberalisasi sektoral di bidang produk-produk pertanian yang sifatnya memberi perlindungan, bukan liberalisasi sektor finansial untuk perbankan.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah menjelaskan, forum APEC sudah sepakat untuk menguatkan keberadaan UKM. “Bahkan seluruh anggota APEC sepakat untuk memasukkan pembahasan penguatan UKM pada setiap pertemuan tahunan APEC,” ujarnya.
Dengan memasukkan tema penguatan UKM pada pertemuan APEC, Indonesia berharap para pelaku UKM khususnya di negara-negara berkembang dapat memanfaatkan dengan optimal akses pasar dan sumber pembiayaan yang tersedia di kawasan Asia Pasifik.
Penguatan UKM ini sekaligus untuk memperkuat ekspor Indonesia ke sejumlah negara-negara anggota APEC. Ekspor Indonesia ke lima negara APEC itu, paling besar, di antaranya, Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Australia dan Korea Selatan.