Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan dirinya tidak melakukan lobi-lobi politik untuk menjadi ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat. Baginya, hal ini bukan ciri khasnya.
"Oh tidak. Aku tidak akan lobi sama bandit-bandit," ujar Ruhut kepada Kompas.com di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Ruhut menepis anggapan bahwa penolakannya terhadap mekanisme pemungutan suara terkait pencalonannya sebagai Ketua Komisi III lantaran ia takut kalah. Baginya, mekanisme itu merupakan bentuk penghinaan. "Kemarin yang hadir 40 (orang). Terang benderang. Demokrat (dan) PDI-P mendukung aku. Sudah 23 (suara). Aku bisa menang," katanya.
Menurut Ruhut, keputusannya untuk mundur sebagai calon komisi hukum tersebut mendapat pujian dari masyarakat. Hal ini, katanya, bisa dilihat dari banyak dukungan yang diberikan kepadanya lewat media sosial.
Terkait hal tersebut, Ruhut juga menyindir para penentang yang menolak dirinya untuk memegang posisi yang seharusnya menjadi hak Partai Demokrat. "Kami pemenang. Yang menjerit-jerit itu yang (kursi) di DPR 17, yang satu lagi 20-an. Maaf saja, kami 148 (kursi). Voting itu menghina kami," tuturnya.
Seperti diberitakan, dalam forum penetapan di Komisi III DPR, Ruhut sempat menitikkan air mata saat menyatakan dirinya mundur dalam bursa calon ketua Komisi III. Saat ditanyakan soal itu, Ruhut menampik dirinya tengah bersedih.
"Aku hanya terharu karena partai begitu mendukung aku maju jadi ketua komisi. Bagiku, jabatan itu tidak penting," kata Ruhut.
Setelah Ruhut menyatakan mundur, Fraksi Partai Demokrat telah mempunyai calon baru untuk diusung sebagai ketua Komisi III DPR. Dia adalah Pieter C Zulkifli Simabuea yang saat ini masih menjadi anggota Komisi II DPR. Usulan nama Pieter akan diserahkan dalam surat tertulis kepada pimpinan DPR siang ini.