Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Pieter C Zulkifli Simabuea membantah sering mendamprat petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) saat diingatkan bahwa ia memarkir mobil pribadinya di tempat yang salah. Sebaliknya, ia mengaku selalu akrab dengan semua Pamdal yang bertugas di Kompleks Gedung Parlemen.
Pieter menjelaskan, dalam dua atau tiga hari ini, dia terpaksa memarkir mobilnya di tempat parkir pimpinan DPR dengan alasan area parkir yang tersedia telah penuh. Ia juga menyatakan terpaksa melakukan hal tersebut karena secara geografis letaknya lebih dekat dengan ruang rapatnya saat masih menjadi anggota Komisi II.
"Saya sudah izin, kemudian beberapa hari saya parkir di sini (di tempat parkir pimpinan) karena di sana (parkiran lainnya) sudah penuh," kata Pieter, Selasa (8/10/2013).
Dengan tegas, Pieter juga membantah selalu mendamprat petugas Pamdal yang mencoba mengingatkannya. Bahkan, ia siap bertaruh untuk membuktikan informasi tersebut tidak benar. "Mana Pamdalnya, bawa ke ruangan saya, saya kasih kamu Rp 50 juta. Tapi, kalau kamu enggak bisa buktiin, kamu kasih saya Rp 1 juta," ujar Pieter dengan nada bercanda.
Saat disahkan sebagai Ketua Komisi III DPR RI, Pieter C Zulkifli Simabuea sempat disinggung oleh Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengenai tindakannya yang kerap memakai tempat parkir pimpinan DPR RI untuk memarkirkan mobilnya.
Ulahnya ini juga sempat dikeluhkan petugas Pamdal Kompleks Gedung Parlemen. Pasalnya, Pieter kerap marah ketika coba diingatkan. Seorang Pamdal yang menolak dituliskan namanya menuturkan, Pieter sering kali memarkir mobil BMW X6 hitam dengan pelat nomor B 2 YD di lahan parkir pimpinan DPR.
Sejumlah Pamdal kerap mengingatkan bahwa lahan parkir tersebut khusus untuk pimpinan DPR dan MPR. Tetapi, bukannya memindahkan mobil, Pieter malah membalasnya dengan omelan. Merasa tegurannya tak pernah diindahkan, para Pamdal akhirnya memilih membiarkan Pieter memarkirkan mobil mewahnya tersebut.
Menurut para Pamdal, Pieter selalu menyetir sendiri tanpa bantuan sopir pribadi. "Dia (Pieter) sering markir di situ. Ya gimana, kalau ditegur, malah kita yang diomelin. Kan dia (Pieter) anggota (DPR)," tuturnya.