Komisi D DPRD Subang menemukan sejumlah kejanggalan pada realisasi program bantuan pendidikan anak usia dini (PAUD) senilai Rp 6 miliar pada tahun anggaran 2012-2013.
"Kami menemukan PAUD dibangun di tempat penyimpanan padi. Kami juga menemukan dugaan mark up dalam pengadaan alat peraga yang harusnya berkisar Rp 2 juta tapi jadi menggelembung Rp 8 juta," kata Ketua Komisi D DPRD Subang, Ade Sugianto kepada Tribun di Subang, Kamis (10/10/2013).
Sugianto menjelaskan, dana Rp 6 miliar tersebut dialokàsikan untuk 300 PAUD. Setiap PAUD mendapat Rp 20 juta. Tahun ini, kata dia, bantuan untuk PAUD berupa uang tunai.
"Kami ingin tahu lebih jelas realisasi bantuan itu. Apalagi, pengadaan alat peraga senilai Rp 8 juta dan dana transportasi dinas sebesar Rp 6 juta. Banyak kejanggalan," kata Ade.
Sugianto mengaku pihaknya di DPRD Subang menaruh atensi besar terhadap temuan ini. DPRD bahkan telah tiga kali melayangkan surat panggilan pada Dinas Pendidikan Subang. "Tapi hingga kemarin, panggilan ketiga, mereka tidak hadir memenuhi panggilan kami," kata Sugianto.
Kasus dugaan korupsi pengadaan PAUD di Kabupaten Subang ini juga tengah diselidiki oleh Satreskrim Polres Subang.
"Memang benar kami saat ini tengah menyelidiki kasus itu. Masih dalam tahap penyelidikan," kata Kasatreskrim Polres Subang AKP Dicky F Bachriel, kemarin.
Ia mengatakan, hasil penyelidikkan sementara, pihaknya menduga ada PAUD fiktif di namun dibiayai APBD.
"Ada beberapa PAUD yang dibiayai APBD di sejumlah desa di Subang. Namun, temuan kami, kami tidak menemukan PAUD tersebut," katanya.
Dicky mengatakan, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap sejumlah pejabat di Dinas Pendidikan. "Namun pada beberapa kali pemanggilan belum ada yang datang, hanya beberapa orang saja," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang E Kusdinar belum bisa dimintai komentarnya. Ponselnya dalam keadaan tidak aktif. Menurut pegawai di lingkungan Diinas Pendidikan Subang, Kusdinar tengah melakukan studi banding di luar negeri. "Pak Kadis (Kusdinar) sedang berada di Jerman," kata pegawai tersebut.