Buah asli Nusantara punya banyak keunggulan. Karena itu tidak perlu impor buah lagi. Bahkan beberapa buah asli Indonesia, seperti manggis dan salak kini sudah masuk pasar ekspor.
"Misalnya mangga harum manis, memang tidak eksotik warnanya tapi rasanya luar biasa. Terpulang kepada kita, apakah mampu memasarkannya sebagai buah unggul nasional apa adanya," kata anggota Komisi IV dari FPD Rosyid Hidayat, Jumat (15/11).
Mungkin para pakar rekayasa genetika mampu mengubah warna daging buah mangga sehingga mudah diterima pasar global.
Ada pula buah seperti kawista, matoa, markisa, atau pala yang merupakan buah buahan asli Nusantara dan dapat diolah menjadi sirup dan olahan lainnya, misalnya manisan.
"Terlalu kaya negeri ini kalau masih harus impor buah hanya untuk konsumsi," katanya.
Menurut Direktur Pemasaran Internasional Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Mesah Tarigan, pasar dalam negeri sebenarnya tidak didominasi oleh buah impor.
Fakta menunjukkan, buah impor hanya 8 persen dari total peredaran buah di dalam negeri. Sisanya buah lokal. Menurut Mesah, di toko-toko buah dan supermarket memang banyak buah impor karena memang untuk pasar kelas ekonomi menengah ke atas. Namun di pasar tradisional tetap didominasi buah lokal