Anggota Komisi V DPR RI Arwani Thomafi mendukung langkah Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dan Polda Metro Jaya untuk menutup permanen beberapa pintu masuk tol penyebab kemacetan Ibu Kota. Ia juga mendukung penutupan pusat-pusat perbelanjaan yang bikin macet.

Menurut Arwani, uji coba penutupan pintu tol penyebab kemacetan sudah terbukti memperlancar lalu lintas terutama pada jam sibuk. Pengguna jalan tol bisa menikmati haknya untuk mendapatkan standar pelayanan minimal (SPM) berupa jalan yang lancar meski belum bebas hambatan.

"Sebenarnya tak perlu uji coba, sudah jelas beberapa pintu tol dan mal jadi biang macet. Perlu ada penataan sehingga, misalnya persimpangan Semanggi, tidak menjadi pusat kemacetan," kata Arwani Thomawi, Minggu (22/12).

Arwani mengapreasi Ahok yang berupaya mengambil kebijakan pro rakyat. Selama ini, kata dia, pintu tol dan mal yang jadi biang macet cuma menguntungkan pengusaha pemilik mal dan pengelola jalan tol. Mereka mengambil keuntungan di tengah beban kemacetan luar biasa yang dihadapi masyarakat.
 
Namun, ia berharap kebijakan macam itu tidak dijalani sendiri. Pemprov DKI Jakarta harus bekerja sama dengan pemerintah pusat. "Pemda dan pemerintah pusat punya tanggung jawab dalam penataan ruang. Jangan pengendara harus patuh terhadap aturan, tapi pemerintah sendiri justru melanggar aturan sendiri dengan memberikan izin mal yang bikin," kata politisi PPP.

Senin (23/12), uji coba penutupan beberapa pintu tol dalam kota Jakarta diakhiri. Hasil uji coba itu akan dievaluasi. Namun, Polda Metro Jaya sudah menyatakan bahwa penutupan itu berdampak positif untuk mengurangi beban kemacetan.