Anggota Fraksi Partai Gerindra Rachel Maryam menuding pemerintah bersandiwara dengan lakon kenaikan harga elpiji 12 kg di awal tahun 2014. Bukannya memikat penonton, sandiwara itu justru meresahkan publik. Lalu tiba-tiba Presiden SBY bertindak bak pahlawan kesiangan dengan meminta kenaikan harga elpiji ditinjau ulang.
"Masyarakat dibuat jantungan dulu sebelum akhirnya datang pahlawan kesiangan. Bagaimana tidak, pemerintah dan Pertamina seharusnya satu suara dan saling berkoordinasi dulu sebelum menentukan harga," ujar Rachel, di Jakarta, Selasa (7/1).
Ketika harga sudah ditentukan, itu berarti sudah ada keputusan yang diambil dengan berbagai pertimbangan dan perhitungannya. "Nah, kalau harga bisa berubah-ubah seperti sekarang, jadinya pemerintah dan Pertamina kelihatan tidak serius menentukan harga," katanya.
Mestinya, sebelum merilis harga baru dengan angka tinggi, pemerintah mengantisipasi gejolak. "Jangan seperti kemarin, wacana dilempar dulu ke publik sampai bikin resah. Baru kemudian belakangan muncul pahlawan kesiangan dengan solusi yang seharusnya diambil sebelum kebijakan dikeluarkan," kata mantan artis ini.