Setelah terjadinya bencana alam, seperti banjir dan erupsi gunung berapi, sanitasi dan kualitas lingkungan disekitar daerah terlanda bencana sangat buruk sehingga potensi merebaknya berbagai penyakit pun meningkat.
Terkait potensi menyebarnya penyakit-penyakit itu, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin pun meminta pemerintah benar-benar serius mengantisipasinya. “Kami mendesak pemerintah bergerak cepat dan tanggap terhadap situasi bencana yang terjadi hampir merata ini, khususnya dalam mengatasi berbagai penyakit pascabencana,” kata Nurul.
Menurut anggota Komisi II DPR RI itu, pemerintah pusat dan daerah harus dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal karena telah terdapat pembagian tanggungjawab antara status bencana nasional dan bukan nasional beserta prasyaratnya.
Politikus yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar itu juga mengingatkan bahwa hingga saat ini masyarakat yang mengungsi di berbagai lokasi pengungsian telah berada di tempat tersebut sekitar satu pekan.
Oleh karena itu, dia mengingingkan agar antisipasi terhadap penderitaan susulan masyarakat, harus segera diwujudkan. “Jangan sampai para pengungsi terjangkit penyakit lebih dulu, baru Pemerintah bersikap dan menyatakan prihatin,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, bencana banjir yang melanda berbagai daerah di Indonesia, termasuk wilayah DKI Jakarta, berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit yang bila mewabah juga memiliki kemungkinan untuk mengarah kepada kejadian luar biasa atau KLB.
“Banjir berpotensi menimbulkan berbagai penyakit yang berpotensi KLB,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Jakarta Raya (PAPDI JAYA) Ari F. Syam.
Apalagi, menurut dokter Ari Syam, penyakit setelah peristiwa banjir merupakan berbagai penyakit yang jumlah kasusnya akan meningkat.
Secara umum, peningkatan kasus penyakit itu didasarkan pada penyebaran tiga kelompok penyakit, yaitu penyebaran melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan penyebaran melalui tikus.