Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Buktikan Berkualitas, Irene Tepis Politik Dinasti

Malut Pos, 25-02-2014

Lugas, padat, jelas dan simple serta berapi-api. Itulah penampilan Irene Yusiana Roba Putri S.Sos, M.Com and MedSt dalam dialog politik kaum muda yang digelar di Aula Bidadari Kantor Bupati Halmahera Barat, Senin (24/2) kemarin.

Irene yang juga putri Bupati Halbar Namto Hui Roba ini tampil membawakan materi “Komunikasi Politik Kaum Muda dan Masa Depan Demokrasi di Maluku Utara. Dalam pemaparannya, Irine yang juga lulusan Monash University, Australia ini tampil memukau dengan mengupas habis soal materi komunikasi politik kaum muda secara lengkap dan komprehensif.

“Saya mendapat kuliah 3 SKS tentang media dan komunikasi politik dari ibu Irene,” kelakar Muhammad Syadri, Pemimpin Redaksi Malut Post yang juga calon DPD RI yang ikut menjadi pembicara dalam dialog tersebut.
Dialog yang dipandu Aziz Hakim ini ikut menghadirkan Rektor Unkhair, Prof Husen Alting yang tampil dengan materi peran dunia kampus dalam memproduksi politisi muda.

Dr Syaiful Ruray yang tampil sebagai pembicara lainnya dengan materi prospek dan tantangan kaum muda Maluku Utara dalam kancah politik nasional tak kalah mengagumi caleg perempuan untuk DPR RI dari PDI Perjuangan itu. “Saya yakin kalo Irene dipanel dengan celeg perempuan lain dalam dialog atau diskusi seperti ini, saya yakin Irene akan ‘lahap’ semua caleg. Terus terang kemampuan intelektualnya lebih dari bapaknya,” aku Syaiful yang juga caleg DPR RI dari Partai Golkar itu.

Bahkan ketika seorang audience dialog menyorot Irene sebagai politik dinasti, karena memiliki ayah seorang bupati dan pemimpin partai, Irene sukses menepisnya dengan argumen ilmiah dan logis. “Politik dinasti itu kalau orang tuanya yang kepala daerah atau anggota DPR lantas mendorong anak atau istrinya untuk menggantikan posisinya lantas tidak punya kapasitas atau tidak punya kemampuan apa-apa. Saya berkiprah di dunia politik tidak karena ayah saya yang seorang bupati atau pengurus partai.

Saya masuk PDIP tiga tahun lalu dan itu atas keinginan saya sendiri. Saya juga maju sebagai caleg DPR RI karena keinginan langsung ibu Megawati yang disampaikan kepada saya secara langsung. Lantas kalau saya anak bupati, tidak boleh berkiprah di dunia politik? Saya saat ini sebagai celeg tetap turun ke masyarakat dengan konsep-konsep yang jelas dan program-program untuk kepentingan rakyat yang saya rancang sendiri,” beber Irene.

Senada dengan Irene, Bupati Namto juga menepis tudingan politik dinasti. “Kasus di sejumlah daerah tidak boleh disamakan dengan saya dan anak saya Irene. Selama ini saya bebaskan dia memilih jalan hidupnya. Jujur saja, dia sudah bekerja sebagai reporter TV di Autralia dan gajinya beberapa kali lipat dari gaji bupati. Tapi kemudian dia memilih pulang ke Maluku Utara untuk mengabdikan diri ke masyarakat, itu pilihan dia sendiri.

Coba, apa selama dialog saya ada tuntun dia? Atau materi yang dia sampaikan itu saya biking? Tarada kan. Anda saksikan sendiri bagaimana anak saya mempresentasikan makalahnya dan silahkan nilai sendiri kemampuannya,” ujar Namto yang disambut aplaus audience peserta dialog.

Diposting 25-02-2014.

Dia dalam berita ini...

Irine Yusiana Roba Putri

Anggota DPR-RI 2014
Maluku Utara