Pengelola bus Trans-Jakarta didesak mengevaluasi pemberlakukan e-ticket di beberapa koridor. Sejauh pelaksanaan, setidaknya terdapat tiga permasalahan besar yang harus dipikirkan PT Trans Jakarta dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, yaitu suplai kartu bank yang tersendat, mesin saldo yang bermasalah, dan keluhan pengguna.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin menilai perlu masa transisi bagi masyarakat. Masa transisi itu untuk mengakomodasi masyarakat secara bertahap menggunakan tiket elektronik. “Masa transisi perlu ada. Regulator, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta, mendeklarasikan saat ini sampai jangka waktu tertentu merupakan masa transisi pengguna bus Trans-Jakarta untuk menggunakan e-ticket. Masa ini untuk membiasakan masyarakat agar dapat menggunakan e-ticket. Maksimal satu tahunlah untuk membiasakan masyarakat,“ kata Selamat, kemarin.
Menurutnya, masyarakat perlu diedukasi agar terbiasa beralih dari transaksi tunai ke nontunai. Dalam masa itu juga tahapan dan target yang ingin dicapai harus jelas sehingga hasilnya dapat dicapai dalam waktu yang jelas tanpa menimbulkan konflik.
Di sisi lain, dirinya berpendapat penggunaan e-ticket memberikan keuntungan bagi pihak regulator ataupun masyarakat. Di satu sisi, pemerintah membantu masyarakat menuju kebiasaan yang lebih modern dan lebih praktis. Di sisi lain, masyarakat membantu pemerintah mengurangi potensi kebocoran.