Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Komunikasi Interpersonal Cairkan Dua Kubu DPR

sumber berita , 19-11-2014

Komunikasi yang intensif dilakukan oleh dua kubu yang sempat terpecah di DPR, melahirkan penyatuan kembali semua unsur fraksi di DPR. Menyatunya DPR merupakan keniscayaan yang pasti terjadi, cepat atau lambat. Keberhasilan itu terletak pada komunikasi interpersonal yang baik.

Anggota F-PDI Perjuangan Jalaluddin Rakhmat mengemukakan hal tersebut sesaat sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR, Selasa (18/11). Menurutnya, sumber masalah yang memecah dua kubu di DPR adalah UU MD3 yang oleh satu kubu dinilai tak adil. Kini, dengan ditandatanganinya kesepakatan dua kubu, semua mencair dan menjadi DPR RI, bukan lagi DPR versi dua kubu. UU MD3 pun segera dirubah,  terutama pasal-pasal yang mengatur alat kelengkapan dewan (AKD).

“Saya kira ini sebagai keniscayaan. Masa selama 5 tahun kita semua tidak bekerja, karena ada dua kelompok di DPR. Jadi, memang, tidak ada pilihan, kalau mereka mau menjalankan tugas di DPR, ya harus diupayakan adanya islah,” kata Jalal yang juga Anggota Baleg DPR. Sebagai orang baru di DPR, Kang Jalal-begitu ia akrab disapa- mengaku sempat bingung dengan perpecahan yang terjadi. Ternyata, setelah dipelajari, UU MD3 menjadi sumber masalahnya.

Menurut mantan Kepala Sekolah SMA Muthahari Bandung itu, UU MD3 yang dirumuskan mestinya selain memberi kepastian hukum, juga harus memenuhi rasa keadilan. Bagaimana mungkin partai pemenang pemilu tak mendapat satu pun kursi pimpinan AKD di DPR. Dan kesepakatan untuk merubah pasal-pasal krusial dalam MD3 itu merupakan pemenuhan dari dua hal, kepastian hukum dan rasa keadilan.

Menurut pakar komunikasi ini, kepiawaian melakukan komunikasi interpersonal oleh tokoh-tokoh di dua kubu, menjadi kunci untuk menyatukan dua kekuatan di parlemen. “Ini membuktikan bahwa keputusan-keputusan penting parlemen tidak selalau dirumuskan dalam Sidang Paripurna. Tapi, keputusan penting ditentukan dalam negosiasi interpersonal di luar Gedung DPR. Dan itulah yang saya lihat intensif dilakukan. Mungkin tempatnya juga tidak di ruang-ruang DPR, tapi di restoran dan rumah pribadi. Itu yang paling efektif.

Diposting 19-11-2014.

Dia dalam berita ini...

Jalaludin Rakhmat

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Barat II