Anggota Majelis Syariah PPP Jawa Tengah KH Haris Shodaqoh menegaskan, pada prinsipnya ulama PPP berharap persoalan dualisme di partai berlogo ka'bah cepat selesai.
Karena itulah, pihaknya mengundang DPP PPP ke Jateng untuk tabayyun alias mencari kejelasan kepada para kiai terkait konflik PPP.
Demikian dia sampaikan saat Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Surabaya, M. Romahurmuziy bersilaturahmi dengan ulama yang tergabung dalam Majelis Syariah PPP Jateng di Ponpes Al-Itqon, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/12).
"Kami juga memberikan masukan-masukan kepada Gus Rommy (Romahurmuziy). Keputusan ulama PPP se-Jateng sudah dibuat di Boyolali, seperti yang disampaikan tadi," ujar Haris dalam keterangan yang diterima redaksi.
Ketua Majelis Pakar DPW PPP Imam Munajat menambahkan, tidak ada tafsir lain dari keputusan tersebut. Menurut dia, saat ini yang terpenting adalah mengikuti pemerintah, yakni kepengurusan PPP yang diakui pemerintah.
"Tidak ada tafsir lain, hasil Muktamar Surabaya saat ini sudah disahkan pemerintah, maka wajib bagi kami untuk mematuhinya," demikian Imam.
Seperti diberitakan sebelumnya, putra Kiai Maimoem Zubair, KH Ubab Maimoen Zubair didaulat untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia menekankan kesepakatan ulama PPP se-Jateng terhadap prinsip ati'ullah wa atiurrasul wa ulil amri minkum (mengikuti Allah, mengikuti Rasul dan pemerintah)
