Artis rohani Maya Rumantir telah memutarbalikkan hukum kemenangan dalam suksesi politik masa kini. Maya kini berstatus senator DPD RI dari Dapil Sulut. Kemenangannya teramat sangat spesial, karena sukses masuk Senayan tanpa mempraktikkan politik transaksional ke masyarakat, namun meraih suara terbesar dibanding 3 senator lain.
Beberapa pengamat bilang, Maya Rumantir muncul di saat masyarakat butuh udara segar, karena selama ini terlalu lama menghirup udara kotor ciptaan para wakil rakyat yang keranjingan bikin janji, namun nol realisasi.
Maya saat diwawancarai media.
“Saya dihubungi lewat telpon oleh ibu Maya sebelum Pemilu, diminta pimpin relawan di daerah saya, saya langsung siap,” ujar Micojan Bawuna, pimpinan relawan Maya Rumantir di Kabupaten Kepulauan Sitaro, saat menyampaikan kesan-pesan dalam pertemuan antar relawan di kediaman keluarga Hutasoit-Rumantir, Senin (05/01/2015), di Kelurahan Woloan Kota Tomohon.
“Pengalaman saya, tidak ada bagi-bagi uang ke pemilih, Puji Tuhan ibu Maya bisa menang di Sitaro,” kisah Mico, sapaan akrab mantan anggota dewan Kabupaten Sangihe 2 periode itu.
Politik buat Maya adalah kesederhanaan. Maju dalam suksesi Pemilu bukan berdasar insting atau gairah manusiawi yang rindu kekuasaan. Maya mengaku maju, karena panggilan Tuhan, itu saja.
“Saya rindu buat perubahan, kalau saya kasih-kasih uang berarti saya tidak akan membuat perubahan, saya melawan yang Tuhan mau,” katanya. “Lebih baik tidak punya kedudukan dari pada menipu diri sendiri,” cetusnya di hadapan puluhan relawan yang hadir.
Tanpa bagi-bagi uang, Maya Rumantir meraup 206 ribu suara. Jauh dibanding incumbent DPD asal Sulut, Aryanti Baramuli Putri dengan 150 ribu suara di posisi kedua, atau putra Gubernur Sulut; Fabian Sarundajang di posisi 3 dengan 127 ribu suara dan Benny Rhamdani 94 ribu suara.
Tahun 2015, para relawan berharap istri dari Takala Gerald Hutasoit itu bisa melaju ke jenjang politik selanjutnya: suksesi Gubernur Sulut. Apa kata Maya?
“Kalau memang masyarakat mau dan Tuhan berkenan Sulut dipimpin gubernur perempuan, maka saya siap maju,” cetusnya.