Blok minyak dan gas bumi (Migas) di Mahakam, Kalimantan Timur akan habis kontraknya pada 2017. Pemerintah akan memutuskan nasib pengelolaan Blok Mahakam dari Total Exploration & Production Indonesia kepada Pertamina Febuari 2015.
Anggota Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam, mendukung keputusan pengambilalihan Blok Mahakam untuk sepenuhnya dikelola oleh National Oil Company (NOC), yaitu Pertamina.
“Saya mendukung seribu persen rencana keputusan pemerintah untuk mengambil alih Blok Mahakam. Saya menegaskan dukungan itu dalam rapat Komisi VII DPR dengan Pertamina hari ini,” tegas Kapoksi VII FPKB itu di Jakarta, Selasa 20 Januari 2015.
Syaikhul mengungkapkan, pengambilalihan Blok Mahakam bukan hanya menguntungkan dari segi bisnis dan pendapatan negara, tapi juga strategis bagi ketahanan energi nasional.
“Blok Mahakam merupakan blok yang kaya migas. Ini penting bagi kebijakan ketahanan energi nasional kita. Kalau kita kelola sendiri melalui National Oil Company kita, saya yakin akan memberikan keuntungan bisnis dan menambah kas negara kita,”ujar politisi PKB itu.
Dia menambahkan, Pertamina harus siap dan menunjukkan kinerjanya untuk mengelola Blok Mahakam.
“Saya rasa keputusan politik sudah jelas arahnya. Bola nantinya di tangan Pertamina sendiri untuk membuktikan bahwa kita bisa mengelola sendiri Blok Mahakam dan blok-blok migas nasional lainnya,” tandasnya.