Komisi V DPR menyoroti potret buram industri penerbangan Indonesia dari daftar panjang kasus kecelakaan yang terjadi pada maskapai penerbangan nasional. Terakhir peristiwa nahas menimpa penerbangan AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia mengatakan, terkait kejadian AirAsia, pihaknya langsung terjun ke lapangan, Pangkalan Bun guna mengidentifikasi kasus ini bersama BPPT menggunakan Kapal Baruna Jaya.
"Kami mendapatkan masukan dari Basarnas dan KNKT, yang membuka bopengnya dunia penerbangan kita," ungkap dia saat ditemui wartawan di Jakarta, Minggu (25/1/2015).
Yudi menilai, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan tidak fokus pada kasus ini karena pihaknya langsung membekukan izin terbang untuk rute Surabaya Singapura dan sebaliknya. Lalu melakukan mutasi dan investigasi.
"Setelah melakukan hearing ke lapangan, kami melihat ada permasalahan serius dalam dunia penerbangan kita. Tapi Pak Jonan nggak memenuhi panggilan pertama DPR, dan lebih memilih ke Pangkalan Bun. Panggilan kedua, baru dia hadir," terangnya.
Saat ini, Yudi berharap Ignasius Jonan dapat melakukan transformasi besar-besaran di dunia penerbangan Indonesia. "Dorongan perubahan di Kereta Api Indonesia saat Jonan masih jadi Direktur Utama, itu berasal dari kami. Makanya diharapkan Jonan bisa melakukan hal yang sama karena disaksikan dunia internasional," tukas dia.