Sehari menjelang paripurna hak angket, petisi 'Cabut Mandat Ahok' terus digalang. Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta ikut membubuhkan tanda tangan di atas kain berwarna putih.
Petisi tersebut digagas oleh Masyarakat Jakarta Cabut Mandat Gubernur DKI Jakarta. Kain warna putih ukuran 10x6 meter itu digelar di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/2/2015). Di kain itu juga ditulis nama-nama partai politik.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik tampak meneken petisi itu. "Nggak ada jalan keluar, solusinya ya berhenti," kata politisi dari Partai Gerindra ini sambil bergegas naik ke atas mobilnya.
Dukungan tanda tangan juga diberikan Ketua Fraksi Hanura Ongen Sangaji dan anggota Fraksi Hanura Fahmi Zulfikar. Ada juga Ketua Fraksi Golkar HM Daulay.
Dalam kesempatan itu, Koordinator Masyarakat Jakarta Cabut Mandat Gubernur DKI Jakarta (Ahok) Laode Kamaluddin mengatakan pengumpulan tanda tangan sudah dilakukan sejak Minggu 22 Februari lalu. Ia menargetkan menggalang 1 juta tanda tangan.
Menurut dia, tujuan dari pengumpulan tanda tangan tersebut untuk menurunkan Ahok dari kursi DKI 1. Mereka mengaku kecewa atas sejumlah kebijakan Ahok, seperti pelarangan motor melintas di kawasan Bundaran HI hingga penertiban PKL.
"Kita mulai saat acara car free day (pada Minggu kemarin). Mungkin setiap car free day, sampai nanti dapat 1 juta tanda tangan. Sekarang sudah ada sekitar 6.000 tanda tangan," kata dia sambil menunjukkan kain warna putih ukuran 12x6 meter yang penuh dengan aneka tanda tangan.
Kamaluddin yakin anggota DPRD menyetujui hak angket. "Saya sangat yakin dari 108 orang sudah tercapai 102 anggota dewan yang tanda tangan," kata dia. "Kami sudah siapkan tolak angin untuk dewan supaya jangan sampai mereka masuk angin," lanjutnya.