Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta pemerintah kembali menjadikan Bandara Biak di Papua Barat sebagai bandara internasional yang menjadi tempat transit untuk pelayanan penerbangan menuju negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jepang seperti pada masa lalu.
"Apabila Biak menjadi bandara internasional maka bandara-bandara pendukung lainnya di Papua juga harus dibangun sehingga masyarakatnya maju dan modern," kata Fahri, yang beberapa waktu lalu mengunjungi Papua dan Papua Barat, dalam siaran persnya.
Anggota Komisi II DPR RI asal Papua, Muhammad Yudi Kotouky, yang ikut mendampingi Fahri berharap pejabat pemerintah pusat lebih banyak mengunjungi Papua supaya bisa memahami permasalahan masyarakat di wilayah itu.
"Supaya mereka memahami persoalan yang dihadapi rakyat di Indonesia Timur. Sejak Papua masuk menjadi bagian NKRI tahun 1963, Papua masih belum banyak mengalami perubahan, bahkan masih terbelakang," ujar dia.
Anggota DPR lainnya, Andy Akmal Fasluddin, berjanji memperjuangkan peningkatan alokasi anggaran pembangunan untuk Papua dan mengawasi pemanfaatannya.
"DPR RI akan lebih mengawasi agar anggaran yang dikucurkan nantinya akan lebih efektif dan dirasakan oleh masyarakat Papua," katanya.