Sebanyak 12 rumah warga di Kampung Sarai, Distrik Sidey, Manokwari, yang rusak berat akibat guncangan gempa Tahun 2009 lalu, sepertinya dilupakan pemerintah. Rumah-rumah ini dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya dan hanya menutupi ruangan tertentu sebagai tempat berteduh.
Keluhan masyarakat soal rumah yang rusak akibat gempa dan belum mendapat perhatian dari pemerintah ini disampaikan kepada anggota DPR Papua Barat yang melakukan kunjungan kerja didataran Masni dan Sidey,dimasa reses, akhir pekan lalu.
Anggota DPR Papua Barat, Jhoni Dimara, mengaku kaget mendengar pengaduan warga soal rumah mereka yang rusak berat akibat gempa 2009 lalu, namun seakan dilupakan pemerintah.
“Warga di Kampung Sarai, aspirasinya beda dari yang lain. Disana, 12 rumah yang rusak berat akibat gempa 2009 lalu, tapi sampai hari ini belum dibantu, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten,” jelasnya, Selasa (31/3).
Wakil Ketua DPD Hanura Provinsi Papua Barat ini mempertanyakan tanggungjawab pemerintah untuk memperbaiki dan merehab rumah warga tersebut. Sebagai wakil rakyat, Dimara mengaku akan memperjuangkan agar rumah warga yang rusak segera diperhatikan.
“Sebagian dinding rumah roboh dan dibiarkan begitu saja. Ada ruangan yang masih bisa dipakai itu yang mereka tempati. Ada juga yang roboh total,mereka ini menumpang di rumah keluarga,” ujarnya.
Menurutnya, saat gempa terjadi 2009 lalu, berbagai instansi turun dan mendata korban, termasuk kerusakan yang terjadi. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut sehingga hal itu dinilai sebagai action semata.
Dikatakan, pendataan kerusakan dan korban yang dilakukan pemerintah ketika terjadi bencana, merupakan hal yang sering dilakukan. Namun, tindaklanjutnya kadang minim bahkan menghilang.
