Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menanggapi secara dingin kabar yang mengatakan kemungkinan adanya dua hari raya Idul fitri pada Lebaran 2015.
Menurut Zulkifli, ibadah dasarnya adalah keyakinan. Karena itu kemungkinan terjadinya perbedaan hari raya tidak perlu diributkan selama masing-masing pihak yakin dengan keputusannya dan tidak ada pemaksaan.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum PAN itu kepada wartawan usai membuka acara Training of Trainers Perbankan Syariah yang diselenggarakan oleh Mandala Institut dan PP Persis, di Aula Qornul Manajil PP Persatuan Islam (Persis) jalan Ciganitri Bojong Soang Bandung, Selasa (7/7). Pelatihan perbankkan syariah, itu mengambil tema 'Perbankan Syariah Bagi Para Mubaligh Yang Berdaya Saing Dalam Jihad Ekonomi Modern'.
Menurut Zulkifli kemungkinan adanya beda lebaran tak perlu dibesarkan. Karena itu merupakan hal yang lumrah. Yang penting perayaaan lebaran dilakukan secara baik, tidak saling mengganggu dan menghormati satu dengan yang lain.
"Tidak apa-apa lebarannya berbeda, yang penting saling menghargai, dan dilakukan secara aman", kata Zulkifli lagi.
Lebaran Idul Fitri tahun 2015 ini berpotensi berbeda. Sejumlah Ormas Islam, seperti Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1436 H jatuh pada 17 Juli, sementara pemerintah dan NU masih menunggu sidang itsbat yang akan digelar Kementerian Agama pada 16 Juli mendatang.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap sidang itsbat itu akan menghasilkan keputusan yang sama sebagaimana telah diputuskan oleh sejumlah Ormas Islam. Namun, kalau pada akhirnya terjadi perbedaan, Menag meminta masyarakat menyikapinya dengan arif dan bijaksana.