Terakit kian marak dan mengganasnya para pelaku perampokan atau begal di Medan, DPRD Medan merekomendasikan Polresta Medan menindak tegas dengan tembak di tempat bagi para pelaku.
Demikian Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Medan Landen Marbun kepada wartawan ketika ditemui di ruang fraksi, Rabu (12/8).
“Kami meminta kepada Kapolresta Medan Mardiaz Kusin Dwihananto agar menginstruksikan tembak di tempat bagi para pelaku perampokan di jalan (begal),” tegasnya.
Karena, sudah banyak korban yang jatuh diakibatkan tindakan kejahatan tersebut, maka sepatutnya dilakukan tindakan tegas itu guna memberikan efek jera.
"Karenanya kita sangat mendukung aparat kepolisian, tembak di tempat, karena kejahatan sudah mengkhawatirkan. Terlebih para pelaku beraksi di sejumlah kawasan inti kota," tambahnya sembari menyatakan hal ini sangat meresahkan warga saat berkendaraan di malam hari.
Untuk itu, kami mengharapkan pihak kepolisian terus melakukan patroli di sejumlah kawasan baik secara terbuka maupun tertutup.
Dengan banyaknya patroli polisi pada malam hari khususnya dini hari akan meminimalisir aksi para begal tersebut.
Peran Pemko
Lebih lanjut politisi Partai Hanura ini juga menyinggung peran serta Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk mendukung terciptanya rasa aman dan nyaman, melalui program siskota (sistem pengamanan kota) dengan memetakan kawasan-kawasan tertentu di Kota Medan, termasuk kategori rawan kecelakaan dan perampokan.
Sebenarnya untuk menciptakan rasa aman di Medan tidak hanya tugas kepolisian tetapi semua pihak baik aparat pemerintahan hingga ke lingkungan, tokoh masyarakat, pemuda dan agama.
“Semua pihak harus saling bersinergi guna menciptakan rasa aman. Termasuk mengaktifkan kembali pos siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) di semua lingkungan se-Koata Medan. Lalu para tokoh aktif melakukan penyuluhan di lapangan, sehingga tercipta keamanan secara merata dan menyeluruh,” tukasnya.
Rasa aman sangat penting tercipta guna menghidupkan iklim investasi di daerah ini dan roda perekonomian kota khususnya pada malam hari di sejumlah kawasan di Medan terdapat lokasi kuliner.
Jika masyarakat pada malam hari merasa tidak aman maka Kota Medan pada malam hari akan menjadi ‘Kota Hantu’.