Sebanyak 65 anggota DPRD Riau akan melakukan studi banding secara bertahap ke berbagai negara di Eropa berdasarkan bidang komisi masing-masing.

Anggota Komisi E DPRD Riau Muhammad Adil di Pekanbaru, Selasa (8/9), mengatakan dirinya memilih studi banding ke Belanda.

Menurutnya, kunjungan itu berkaitan dengan bidang yang ditangani komisinya, yaitu kesehatan, pendidikan, dan pariwisata.

"Satu komisi dibagi dua ke dua negara. Kalau rombongan satu lagi mungkin ke Turki, saya tak tahu," katanya.

Dia mengatakan saat ini tengah menunggu izin dari kedutaan. Sedangkan izin dari Kementerian Dalam Negeri sudah keluar.

Menurut Adil, studi banding dilakukan terkait kondisi pendidikan dan kesehatan yang menurutnya tidak wajar. Padahal, lanjutnya anggaran ada Rp10 triliun, tapi rumah sakit berantakan, untuk berobat ada yang harus menunggu tiga bulan.

 "RS swasta Eka Hospital misalnya bekerja sama dengan Inggris. Kita RS Umum Daerah kerja sama dengan siapa ? Jadi, kita ingin ada kerja sama seperti itu," ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD lainnya masih enggan memberitahukan rencana tersebut.

Ketua Komisi B DPRD Riau Marwan Yohanis mengaku belum tahu dan negara mana yang akan dituju komisinya. “Saya belum pernah ditugaskan soal itu, kalau sudah ada surat resmi baru bisa kita katakan Tapi kalau Mendagri sudah mengizinkan tentu itu sah-sah saja dan tidak ada yang dilanggar dalam itu," ungkapnya.

Tiga komisi lainnya juga akan melakukan kunjungan ke Eropa. Namun, kebanyakan masih enggan mengakui secara rinci, seperti Komisi D yang dikabarkan akan melakukan studi banding ke Perancis.