Ormas pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), akan mengundang Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pelantikan pengurus MKGR periode 2015-2020 Oktober mendatang. Ketua Umum DPP MKGR Roem Kono mengatakan, Jokowi-JK diundang agar MKGR bisa memberikan masukan kostruktif secara langsung kepada keduanya.
"Kita akan memformulakan masukan kepada pemerintah. Kita akan membuat rekomendasi dan kita akan memberikan usul yang sifatnya solutif komprehensif," kata Roem di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Roem mengatakan, MKGR sebagai ormas pendiri Partai Golkar yang sudah berusia 55 tahun berdiri, prihatin melihat kondisi bangsa saat ini. Roem utamanya menaruh perhatian pada bidang ekonomi.
"Sekarang ekonomi lesu. Semoga kader ormas tidak ikut lesu mendadvokasi dan memberikan pencerahan kepada masyarakat," kata dia.
Roem menilai, gonjang ganjing ekonomi saat ini salah satu penyebabnya dipicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemimpin. Masyarakat, kata dia, banyak mendapat informasi yang negatif tentang kemampuan pemimpinnya.
"Di sinilah peran dan fungsi ormas, menyampaikan berita yang positif tentang pemimpin kepada masyarakat dengan membangun optimisme," kata Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR ini.
Menurut Roem, patut disyukuri bahwa meski Ormas MKGR pernah mengalami gejolak di awal-awal era reformasi, namun semuanya dapat dilalui dengan baik. Bahkan, hingga kini MKGR masih eksis dan menjadi salah satu kekuatan sosial dalam kehidupan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa rakyat masih menaruh kepercayaan dan harapan besar kepada Ormas MKGR.
Oleh karena itu, kata dia, Ormas MKGR akan berperan aktif di garda terdepan membantu pemerintah dan Partai Golkar. "Doakan saja beliau (Jokowi-JK) bisa hadir," ucap Roem.