Sebagian besar jamaah haji Indonesia berada dalam usia senja. Karena itu, masalah kesehatan selalu menjadi satu sorotan penting dalam setiap pelaksanaan ibadah haji. Sebab,
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Asman Abnur menilai, pemerintah perlu mendirikan rumah sakit di Makkah dan Madinah. Rumah sakit inilah yang nantinya khusus melayani perawatan kesehatan jamaah Indonesia yang melakukan ibadah haji dan umrah.
"Tapi kalau di hari biasa, bisa melayani publik juga. Supaya alatnya nggak mubazir," ujar Asman Abnur sebagaimana dilansir JPNN (Jumat, 25/9).
Ide itu muncul usai ia meninjau pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, beberapa waktu lalu. Fokus perhatiannya pada masalah kesehatan. Selama ini, pemerintah menerapkan sistem sewa rumah sakit untuk pelayanan kesehatan jamaah haji dan umrah asal Indonesia. Padahal, pasti ada saja gangguan kesehatan yang dialami jamaah Indonesia di sana.
Satu contohnya dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Kondisi cuaca yang ekstrem tengah melanda Arab Saudi. Suhu udara di sana mencapai 58 derajat celcius. Suhu udara ini berbeda dengan kondisi di tanah air.
"Kemarin itu, banyak jamaah kita di sana mengalami dehidrasi," ujarnya.
Komisi IX DPR RI, kata Asman, akan mendorong pemerintah untuk mewujudkan rumah sakit tersebut. Pemerintah dapat bekerjasama dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk masalah pendanaan.
Untuk urusan tenaga medis, Kementerian Kesehatan memiliki dua pilihan. Dapat merekrut tenaga medis dari Arab atau dari Tanah Air. Namun, ia menganjurkan untuk mendatangkan dokter dari Indonesia. Sebab, dokter Indonesia lebih mengetahui tipikal kesehatan orang Indonesia ketimbang dokter-dokter dari Arab