Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Proposal Kereta Api Cepat Kandas, Hubungan Indonesia dan Jepang Tetap Baik

 Sejumlah politisi memprediksi Jepang akan marah ke Indonesia karena kalah dalam proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung melawan Tiongkok. Namun, klaim demikian dipatahkan oleh Seskab Pramono Anung.

Dijelaskan Pramono, Presiden Jokowi sudah mengirim Sofyan Djalil sebagai Utusan Khusus ke Jepang untuk menyampaikan keputusan Indonesia terkait proyek kereta cepat itu.

Kata Pramono, disampaikan ke Pemerintah Jepang bahwa keputusan Indonesia sebenarnya dilandasi tiga hal. Yakni pembangunan kereta cepat harus berpola bussiness to bussiness antarBUMN, tidak menggunakan APBN, dan tidak ada jaminan Pemerintah. Hal itu lalu ditawarkan ke Jepang yang langsung menyerah.

"Karena kan di Jepang tidak ada BUMN seperti di tempat lain. Jadi bukan diputuskan Pemerintah supaya ke Tiongkok. Tapi ditawarkan bagi siapa yang sanggup dan bisa, termasuk ke Jepang dan Tiongkok," kata Pramono, Kamis (1/10).

Dia memastikan bahwa pihak Jepang sama sekali tak kecewa dengan Pemerintah Indonesia. Apalagi, kerja sama Indonesia dengan Jepang tidak hanya menyangkut kereta api cepat.

"Proyek lain juga banyak. Ada proyek power plant yang sebagai kontraktor utama adalah Jepang. Jadi, benar-benar memperhatikan hubungan, story yang panjang antara Jepang dengan Tiongkok," jelasnya.

"Bagaimanapun kita ingin, tidak hanya menyenangkan mereka (Tiongkok atau Jepang). Tapi bagaimana kita mendapatkan benefit sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya bagi rakyat dan pemerintahan kita," tambah Pramono.

Sebelumnya, prediksi rusaknya hubungan Indonesia dan Jepang akibat gagalnya proyek kereta cepat itu disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya. Menurut dia, pihak Jepang tak suka cara Indonesia membuat Jepang kalah.

Diposting 02-10-2015.

Dia dalam berita ini...

Tantowi Yahya

Anggota DPR-RI 2014
DKI Jakarta III