Pemerintah bersiap mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap III. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, paket yang kemungkinan diumumkan pekan depan itu akan berbeda dari dua paket sebelumnya.

"Karena akan lebih sederhana, lebih simpel bagi para pelaku dunia usaha, dan lebih aplikabel. Karena kondisi Indonesia yang seperti ini, yang dibutuhkan adalah membuat paket kebijakan yang memang betul bisa diterapkan di lapangan," kata Pramono usai bertemu Ketua DPR RI, setya Novanto, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/10).

Kata Pramono, melalui berbagai paket kebijakan ekonomi itu, Presiden Jokowi berkeinginan Indonesia bisa menyaingi potensi pertumbuhan negara tetangga, minimal Malaysia. Karena itulah perizinan yang biasanya memakan waktu puluhan hari, dipaksa harus selesai dalam waktu maksimal tiga jam.

"Nah nanti akan ada paket ketiga yang diumumkan, yang kurang lebih nafasnya sama. Itu yang menjadi keinginan pemerintah dan juga presiden agar yang selama ini perizinan kita dikenal bertele-tele, banyak uang siluman, akan dipangkas semua. Jadi ini akan tak akan ada lagi. Semua akan dibuat online, terbuka. Kalau ada aparat yang masih bermain, pemerintah akan menindak tegas," ungkap Pramono.

Kata dia, paket ketiga itu akan berhubungan langsung dengan masyarakat dan berhubungan dengan proyek padat karya yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.

"Paket kebijkan yang pertama memang policy, kedua aplikatif, dan yang ketiga nanti bersentuhan dengan kepentingan masyarakat banyak. Jadi persoalan itu akan diselesaikan dengan membuka peluang tenaga kerja yang sedang dilakukan," ulasnya.