Kesal lantaran ada warganya yang menerima raskin tak layak konsumsi, Anggota DPRD Cilegon Rahmatulloh mendatangi Kantor Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Rabu (7/10/2015).
Politisi Partai Demokrat itu mengungkapkan kekesalannya kepada Lurah, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (BPMKP) dan Bulog Sub Divre Serang yang hadir pada saat itu dengan membawa raskin pengganti dari raskin yang telah diperoleh warga sebelumnya. "Kenapa yang dikirim ke Cilegon itu raskin yang tidak layak untuk dimakan? Meskipun raskin, tapi kan seharusnya dalam kondisi yang baik. Apa Bulog tidak melek? Karena dari tahun ke tahun selalu ada saja raskin yang tidak layak itu beredar atau memang ada human error, seperti pengawasan yang lemah sebelum didistribusikan ke warga," ujarnya.
Sementara itu, Asikin, Kasie Swadaya dan Kelembagaan BPMKP Kota Cilegon mengaku tidak menampik masih adanya peredaran raskin tidak layak itu, kendati pihaknya rutin melakukan pengecekan kondisi beras. "Sebelum distribusikan ke warga, selalu kami monitor. Tapi karena banyak, memang tidak bisa kita lakukan pengecekan satu per satu. Yang terpenting bagi kami, raskin itu dapat terserap ke 11.084 RTS di Kota Cilegon," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga RTS di lingkungan Pengairan Bawah, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon mengembalikan raskin yang sudah mereka peroleh ke Kantor Kelurahan karena dianggap tak layak konsusmi. Selain berdebu, raskin yang diperoleh warga dalam konsi berbau, pecah - pecah dan berkutu.
Di tempat yang sama, Kepala Sub Divre Serang Perum Bulog Guntur Muhayad mengatakan, kualitas raskin yang diperoleh warga itu sesuai dengan klasifikasi beras yang dipesan oleh Pemkot Cilegon. "Raskin yang diperoleh warga itu harganya Rp7.300 per kilogram, dan masuk dalam jenis beras medium. Nah, kalau disamakan dengan beras premium yang beredar di pasar atau biasa dikonsumsi masyarakat, harganya bisa Rp9 ribu sampai Rp11 ribu. Kalaupun beras itu berkutu, itu menandakan kalau beras itu masih sehat dan layak dikonsumsi. Kalau memang dipandang tidak layak, maka tentu akan kami ganti," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bulog akhirnya menyerahkan raskin pengganti sebanyak 25 karung beras.