Pemerintah diminta untuk mempertimbangkan pembangunan ladang gas abadi di Blok Masela, Maluku dengan pola terapung. Jika tidak, dikhawatirkan pihak Australia akan menyerobot dan mengklaim kalau ladang minyak terapung itu bagian dari wilayah lautnya.
"Bahaya kalau nanti Australia mengklaimnya. Maka lebih baik dan bisa menciptakan multi efek kepada masyarakat Maluku, pengembangan lapang gas Masela di darat saja," kata anggota DPD asal Maluku, Nono Sampono dalam sebuah diskusi Forum Senator untuk Rakyat bertema 'Kekayaan Laut dan Daerah untuk Siapa? Menyoroti Blok Masela' di Cikini, Jakarta, Minggu (11/10/2015).
Menurutnya, keberadaan Blok Masela harus memberikan multi efek bagi kesejahteraan rakyat. Namun dia pesimis hal itu benar-benar terjadi jika ladang gas tersebut dibangun dengan pola terapung di tengah laut.
"Sebagai catatan krisis kita, kasus yang muncul jangan sampai terulang lagi sebab khusus pertambangan, sejak Orba sampai hingga kini kita masih terkesan didikte investor," ungkapnya.
Karena itu, kata Nono, meski teknologi Indonesia memang lemah, tapi pemerintah tetap harus mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan perusahaan.