Anggota Komisi X DPR RI, Yayuk Basuki kecewa dan sangat menyayangkan kecerobohan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) terkait adanya bantuan peralatan untuk induk-induk organisasi olahraga (PB/PP) yang beredar di luar bahkan hingga diperjualbelikan di pasaran.
“Sangat saya sayangkan kecerobohan Kempora. Dari awal sudah kita soroti kalau bantuan peralatan untuk PB dan PP cabor-cabor itu tidak sesuai kebutuhan, bahkan asal-asalan, yang penting anggaran terpakai. Ini sekarang justru beredar di luar dan masih ada tulisan bantuan Kempora melalui KONI tahun 2015,” kata Yayuk ketika dikonfirmasi Rabu (9/3).
Informasi beredarnya bantuan peralatan penyedot debu untuk PB/PP itu diposting di Facebook milik Wahyudi Suryaatmadja dengan kalimat, “Jalan2 ke toko barang outdoor di daerah Kalibata Jakarta Selatan. Nemu peralatan beginian yang harganya di atas Rp 50 juta per unit. Di bagian bawah ada tulisan/lebel bantuan Kemenpora melalui KONI. Ini barang nyasar kali ya?”
Lebih jauh Yayuk mengatakan, ia tidak bisa berkata saat rekan-rekannya menyebut Imam Nahrawi merupakan Menpora terburuk sepanjang sejarah.
“Sampai temen-teman saya bilang ini Menpora yang terburuk sepanjang sejarah. Saya sampai enggak bisa bicara apa-apa. Apa yang tidak terpuruk dari olahraga kita?” ujar Yayuk.
Yang disayangkan mantan petenis nasional yang pernah menembus peringkat 20 dunia di tengah olahraga Indonesia terpuruk, Imam Nahrawi malah sibuk mengurusi pebalap Rio Haryanto yang ingin tampil di Formula 1 dengan program pengumpulan dana.
“Menpora kok malah ngurusin F1 buat manggung cari nama dengan menunggangi seorang Rio. Cari nama dengan mengumpulkan dana dan lain-lain sebetulnya itu bukan solusi tapi mau pencitraan,” ucap dia.
“Urusan PSSI yang nyata-nyata sudah kalah di MA saja tetap masih belum mau mencabut SK Pembekuan PSSI,” tambahnya.
Menurut Yayuk, Imam Nahrawi harusnya mengurusi masalah anggaran untuk persiapan dan keberangkatan kontingen ke Olimpiade Rio de Jeneiro 2016.
“Dana Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 malah minim sekali. Itu yang seharusnya di perhatikan bukan hanya seorang Rio,” tegasnya.
Soal membantu pendanaan Rio, Yayuk sangat sepakat. “Saya sangat mendukung Rio hanya saja jalan keluarnya melalui kerja sama antarkementrian. Rio itu kan atlet profesional yang tidak bisa menerima dana dari APBN Kempora,” tutup dia.