Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ida Fauziah meminta pemerintah lebih mengedepankan proses diplomasi duna membebaskan 10 WNI yang disandra oleh kelompok Abu Sayyaf, Filipina.
"Saya meminta pemerintah mengedepankan diplomasi dan opsi lain untuk membebaskan mereka. Pemerintah memikirkan dengan baiklah. Saya masih percaya opsi yang dilakukan pemerintah itu mungkin tidak dibuka ke publik," kata Ida di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (11/4/2016).
Ida menggungkapkan, bahwa Badan Intelejen Negara (BIN) menyatakan akan membantu proses pembebasan para sandra ini. Kemudian pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkahnya. Hanya saja, langkah itu di tidak dibuka ke publik.
"Upaya yang dilakukan pemerintah jalan terus mungkin ada plan A, plan B. Saya kira kita tetap berharap pemerintah melakukan langkah terbaik," tegasnya.
Seperti diketahui kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan ke pemerintah Indonesia sebesar 50 juta peso atau setara Rp15 miliar. Uang itu untuk menebus 10 WNI yang disandera