Komisi III DPRD Bali melaksanakan sidak rutin untuk melihat beberapa proyek dan pembangunan yang dibangun pemerintah provinai Bali.
Dari beberapa proyek yang disidak, DPRD Bali menyempatkan untuk melihat pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali Mandara di kawasan Sanur, Denpasar, Bali.
Anggota Komisi III DPRD Bali dari fraksi PDIP, Kadek Diana mengatakan bahwa proyek pembangunan ini relatif sesuai dengan tenggat waktu dan tanpa ada masalah berarti.
Ia pun mengatakan jika berjalan lancar bisa saja rumah sakit internasional ini bisa dikembangkan untuk kedepannya.
“Ini masih sedikit kalau sekarang menampung 200 pasien. Ini masih ada space atau tidak. Kalau masih ada bisa Dinas Kesehatan Pemprov Bali untuk mengajukan anggaran untuk penambahan kamar kedepannya,” jelasnya saat melaksanakan sidak di RS Internasional Bali Mandara, Denpasar, Senin (11/8/2016).
Anggota Komisi III DPRD Bali lainnya, Nyoman Suyasa juga mengatakan karena lokasi RS ini strategis yakni disamping jalan besar dan dekat dengan Kabupaten Badung dan Kota Denpasar maka dari itu ia mempertanyakan apakah lahan parkir tersedia dengan cukup atau tidak.
Agar nantinya tidak menimbulkan masalah baru terkait kemacetan.
“Ini tempat sangat strategis, pasti banyak yang berobat. Parkir bagaimana? Jangan sampai nanti parkir membludak ke ruas jalan,” ujar politisi fraksi Gerindra ini.
Manajemen Konstruksi PT Deta Decon, Yusuf yang juga selaku pihak pengembang RS Internasional Bali Mandara mengatakan bahwa untuk saat ini lahan yang dibangun hanya 2,3 Ha dari 2,9 Ha lahan yang tersedia.
Ia pun mengatakan bangunan RS ini sudah dilengkapi dengan basement untuk menanggulangi parkir membludak.
“Lahan keseluruhan 2,9 Ha, sedangkan luas bangunan 2,3 Ha. Jadi masih bisa dikembangkan khususnya dibelakang masih ada kosong. Kita juga ada basement kurang lebih menampung 200 mobil,” jelasnya.
Adapun dari pembangunan RS ini terdiri dari 200 bed, dimana diantaranya 176 bed rawat inap dan 46 bed untul kelas III (pengguna JKBM).
Sedangkan proyek ini direncanakan selesai pada bulan September 2017 dengan total anggaran Rp 199 Milyar 950 juta.