ANGGOTA Komisi VI DPR dari Fraksi NasDem Slamet Junaidi membantah tudingan bahwa rekomendasi Panitia Kerja (Panja) Gula DPR akan merugikan kalangan usaha kecil dan menengah. Alih-alih merugikan, rekomendasi ini justru akan menghidupkan kembali petani tebu nasional.
Bantahan Slamet itu ditujukan pada Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) Bin Firman Tresnadi. Firman menilai rekomendasi Panja tersebut kurang mengerti tentang tata niaga gula nasional.
Penilaian Firman itu menyusul rekomendasi Panja Gula kepada Pemerintah agar mencabut sejumlah izin usaha industri gula rafinasi.
Slamet menjelaskan bahwa IDM telah salah kaprah. Sebab pada kenyataannya, tidak ada masalah dalam hal pasokan kebutuhan gula nasional meskipun sembilan perusahaan gula swasta itu akan dicabut izinnya. "Lagi pula sudah habis masa izinnya. Jadi bukan masih hidup terus kemudian dicabut izinnya," tambahnya di Jakarta, Kamis (14/4).
Artinya, dia melanjutkan, tanpa perusahan-perusahaan itu, pasokan gula nasional bagi kebutuhan usaha mikro maupun industri, tidak ada masalah.
"Tanpa adanya pabrik-pabrik tersebut, pabrik gula yang di bawah BUMN seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PTPN X, mampu mencukupi kebutuhan gula nasional," tegas Slamet.
Kalau pun sembilan perusahaan tetap mau diberikan izin kembali, Slamet menegaskan bahwa terlebih dahulu perusahaan gula swasta ini bisa menunjukkan lahan perkebunan tebunya. Di sini lah poin pentingnya.
Menurut legislator asal Madura itu, pembukaan lahan ini menjadi syarat bagi mereka yang ingin izinnya dikembalikan. Sebab selama ini, perusahaan gula rafinasi sering memprioritaskan mekanisme impor ketimbang menghidupkan para petani.
"Jangan sampai kesalahan yang telah lalu, karena tidak punya lahan tebu, eh pas kurang akhir mereka diam-diam minta impor gula dari luar," ungkapnya.
Rekomendasi Panja Gula DPR, lanjut Slamet, ingin merintis terwujudnya swasembada gula. Namun, ini membutuhkan syarat, yakni dibukanya lahan-lahan tebu oleh perusahaan-perusahaan itu.
"Mari kita matikan gula rafinasi, dan kita tumbuhkan ekonomi masyarakat lewat pemberdayaan perkebunan tebu. Ini yang seharusnya digalakkkan!" tegasnya mengakhiri.