Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Anggota DPD: Pernyataan Saut Situmorang Sangat Berbahaya

sumber berita , 10-05-2016

Anggota DPD RI Dedi Iskandar Batubara menyesalkan pernyataan Pimpinan KPK Saut Situmorang yang dinilainya sangat tidak beretika. Senator asal Sumatera Utara ini menyarankan agar Saut mundur dari jabatan Wakil Ketua KPK.

"Pernyataan Saut Situmorang itu jelas mengabaikan kode etik KPK itu sendiri," kata Dedi Iskandar dalam keterangan persnya, Selasa (10/5).

Sebagai pejabat publik, lanjut Dedi, Saut tidak seharusnya mengeluarkan pernyataan seperti itu. Apalagi secara publik di media massa yang menyinggung organisasi atau kelompok tertentu. Bagi dia, kata-kata Saut yang mengaitkan pelaku kejahatan khususnya korupsi dengan HMI sangat berbahaya.

"Generalisasi tentang kejahatan adalah kejahatan itu sendiri. Oleh karenanya, pimpinan KPK khususnya Saut Situmorang harus bijak menyikapi berbagai persoalan terkait korupsi," ujarnya.

Dedi menyarankan sebaikya Saut tidak mendeskreditkan pihak atau lembaga tertentu yang justru pada akhirnya bisa mencederai sistem demokrasi serta membuat suasana bangsa yang tidak kondusif.

"Terlebih lagi organisasi atau kelompok yang bersifat keagamaan seperti HMI. Pernyataan Saut Situmorang bisa dianggap memasuki wilayah SARA," sebutnya.

Dedi juga menilai pernyataan Saut selain tidak etis juga bersifat tidak adil. Dia tidak menyebut koruptor dari organisasi atau kelompok-kelompok lain yang justru banyak, baik kuantitatif maupun kualitatif.

Perilaku tidak etis dan tidak dail ini tentu akan dicatat masyarakat. Wajar jika kader dan alumni HMI dan semua pihak yang ingin menjaga kerukunan nasional memprotesnya.

"Tidak ada jalan lain dari kekeliruan kecuali Saut mundur. Tidak cukup hanya minta maaf, proses hukum dan keadilan biarkan berbicara," tukas Dedi yang juga aktivis KNPI dan Al-Washliyah ini.

Diposting 10-05-2016.

Dia dalam berita ini...

Dedi Iskandar Batubara

Anggota DPD-RI 2014
Sumatera Utara