Saat meninjau harga di Pasar Induk Cibitung, Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, mendapat masukan dari kalangan pedagang di pasar tradisional tersebut. Para pedagang meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi segera merevitalisasi Pasar Induk Cibitung agar tidak terlihat kumuh dan kotor seperti yang tampak saat ini.
"Pasar Induk Cibitung sudah puluhan tahun seperti ini (kumuh, banjir, kotor)," ujar salah satu pedagang, Ismael, Senin (6/6).
Dia berharap, pemerintah daerah segara merevitalisasi pasar agar memberi kenyamanan kepada masyarakat pembeli. Kebanyakan merupakan para pedagang sayur dan buah eceran yang akan menjual kembali ke masyarakat.
Menanggapi permintaan ini, Neneng Hasanah Yasin, mengatakan, pihaknya akan segera melakukan revitalisasi Pasar Induk Cibitung, mulai tahun depan.
"Memang sudah direncanakan merevitalisasi tahun depan," kata Neneng Hasanah usai mendampingi Ketua DPR RI Ade Komarudin dan Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto, meninjau harga kebutuhan pokok.
Neneng mengakui, kondisi pasar yang kumuh, berbau, kotor bahkan banjir saat hujan deras mengguyur hingga berjam-jam. "Memang seperti itu kondisinya. Sudah kita rencanakan tahun depan. Dan saat ini, masih dalam tahap kajian," ungkapnya.
Untuk merevitalisasi pasar, kata Neneng, pihaknya akan menggandeng swasta. "Pastinya pihak swasta karena kemampuan APBD kita tidak mampu untuk merevitalisasi pasar induk," katanya.
Dia memperkirakan, akan menelan biaya hingga Rp 500 miliar untuk "menyulap" kondisi Pasar Induk Cibitung menjadi lebih baik lagi.
Terkait operasi pasar yang akan dilakukan pemerintah daerah, pihaknya belum menjadwal operasi pasar bulan Ramadan. "Segera dilakukan operasi pasar," imbuhnya tanpa menjawab kapan waktunya dilakukan operasi pasar tersebut.