Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Hanura Syarifudin Suding meminta agar Polri serius mengusut kasus kematian Bripka Doni Rahmanto dan Ipda Anjar Saputro, bekas ajudan Komjen Susno Duadji.
Hal ini, kata Suding, dilakukan untuk menepis opini miring publik bahwa kematian keduanya terkait dengan keberadaan Susno sebagai whistle blower di instansi Kepolisian.
"Harus ada penyelidikan komprehensif. Apa sebab-sebab kematian dua orang itu. Kalau kasat mata iya kecelakaan tapi tidak menutup kemungkinan ada unsur kesengajaan atau by design," kata Suding, Jumat (11/3).
Menurut Suding, pernyataan Kapolri Jenderal Timur Pradopo yang menyebut kematian Bripka Doni, yang juga pengawal pribadi Timur, murni keselakaan, harus dibuktikan dengan jawaban bukti-bukti dan keseriusan Polri mengusut kasus ini.
“Dia (Doni) kan bisa dibilang saksi kunci yang bisa membuat kasus ini terang benderang. Proses penyelidikan harus disampaikan ke publik. Ini penting karena melibatkan kasus Susno. Polisi harus mengungkap secara materiil,” tutupnya.