Langkah Presiden Joko Widodo mengusulkan nama Komjen Budi Gunawan sebagai calon kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) mendapat respons positif dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Politikus Gerindra itu mengharapkan pergantian KaBIN dari Sutiyoso ke Budi akan semakin memperkuat lembaga telik sandi negara tersebut.
Fadli mengatakan, ada sejumlah isu penting yang menjadi pekerjaan rumah bagi kepala BIN mendatang. Antara lain pencegahan ancaman terorisme dan separatisme, hingga potensi konflik di wilayah Laut China Selatan.
“Pekerjaan rumah itu yang harus direspons secara tepat dan komprehensif. Ini tentu membutuhkan kerja intelijen yang akurat agar kepentingan nasional tidak terganggu,” ujar Fadli melalui layanan pesan singkat, Minggu (4/9).
Lebih lanjut politikus Gerindra itu menambahkan, pendekatan intelijen tentu berbeda dengan cara polisi menangani tindak pidana. Fadli menegaskan, kondisi global yang semakin dinamis dengan berbagai tantangan maupun ancaman terhadap keamanan dan pertahanan nasional.
Ia menegaskan, ada ancaman yang sifatnya tradisional dan non-tradisional. Ada yang skalanya lokal, nasional, bahkan transnasional dan global.
Fadli lantas mengingatkan teknologi yang semakin canggih yang juga bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. “Daat ini dukungan teknologi semakin canggih dan maju yang juga sering digunakan dalam praktik kejahatan. Cyber war salah satu yang perlu diantisipasi,” katanya.
Karenanya Fadli mengharapkan BIN di bawah BG -sapaan Budi Gunawan- nanti bisa berfungsi secara modern dan efektif dalam memberikan informasi yang sangat akurat kepada presiden demi menjaga kepentingan nasional. “BIN harus lebih canggih dan efektif merespon ancaman terhadap kepentingan nasional yang makin beragam bentuknya,” katanya.