Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mochamad Hekal menegaskan, pihaknya akan mempertanyakan beberapa hal terkait mekanisme impor gula yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) selama ini.
Demikian disampaikan Hekal saat menanggapi kasus dugaan suap kuota impor gula yang menyeret ketua DPD RI Irman Gusman baru-baru ini.
"Pertama apa urusannya DPD dengan quota impor gula? Yang kedua, apa benar Irman Gusman membantu importir gula main di quota bulog? Yang ketiga, apa iya Bulog yang sebesar itu tidak sanggup memasukan sendiri, sehingga perlu bantuan CV,” ungkap Ketua DPP Partai Gerindra ini saat dihubungi TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (18/09/2016).
Dijelaskannya, jauh sebelum adanya kasus Irman Gusman, pihaknya telah membentuk panja gula yang ditujukan untuk membahas berbagai persoalan seputar gula.
"Komisi VI telah membentuk panja gula, sebenarnya untuk membahas tentang gula keseluruhannya, tidak khusus tentang import saja. Akan tetapi arahnya lebih ke harga gula nasional, nasib petani tebu, dan pabrik-pabrik gula negara serta pabrik-pabrik gula rafinasi. Tentu import gula jadi bagian dari itu (panja gula-red)," terang politisi Gerindra ini.
Diungkapkannya, ada indikasi penyimpangan terkait impor gula yang ditemukan panja gula.
"Bahwa ada sebagian gula rafinasi merembes ke pasar konsumen," ungkap Hekal.
Selain itu, kata dia, panja gula saat ini tengah fokus mengawasi jatah impor gula yang dilakukan Bulog.
"Diantara yang kita sorot adalah jumlah quota impor gula rafinasi apakah sesuai dipergunakan untuk industri makanan dan minuman. Tapi harga gula belakangan ini banyak naik, sehingga kita tuntut kemendag untuk mencari solusi pengamanan harga gula," kata dia.
Saat ditanya kapan panja gula tersebut dibentuk dan hasil panjanya sudah sejauh mana, Hekal menegaskan panja gula dalam waktu dekat akan berkonsultasi dengan pemerintah terkait beberapa temuan tersebut diatas.
"Tahun lalu kalau gak salah, dan rencana kita mau rampungkan (hasil panja gula-red) tahun ini dengan memberikan masukan ke pemerintah tentang tata kelola gula baik rafinasi maupun berbasis tebu," pungkas dia.